Setelah kalian mempelajari latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, pada artikel ini akan dibahas proses kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia. Sejarah datangnya Bangsa Eropa ke Indonesia atau dahulu disebut dengan Hindia Timur tidak lepas dari niat mereka menemukan negeri penghasil rempah-rempah. Adapun proses kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia adalah sebagai berikut:
Tokoh penjelajah samudra dari Bangsa Portugis adalah Bartholomeus Diaz. Ia melakukan pelayaran mencari daerah timur dengan menelusuri pantai barat Afrika, hingga pada tahun 1488. Karena serangan ombak yang besar terpaksa Bartholomeus Diaz dan rombongan mendarat di ujung Selatan Benua Afrika, yang kemudian tempat tersebut diberi nama Tanjung Harapan. Bartholomeus Diaz tidak melanjutkan pelayaran melainkan bertolak kembali ke negaranya.
Pada tahun 1497 tokoh lain yang juga berbangsa Portugis adalah Vasco da Gama. Berangkat dari pelabuhan Lisabon dan memulai penjelajahan mengikuti rute yang telah dilalui oleh Bartholomeus Diaz. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Islam Moor yang telah ia sewa, setelah singgah di Tanjung Harapan ia dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan melalui pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Samudra Hindia. Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama berhasil mendarat di Kalikut dan Goa di pantai barat India. Di daerah Goa mereka bahkan berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas keberhasilannya ini Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa Goa oleh Raja Portugis.
Setelah beberapat tahun tinggal di India mereka menyadari bahwa India bukan daerah penghasil rempah-rempah. Karena hal tersebut, dipersiapkan ekspedisi selanjutnya yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Hingga pada tahun 1511 mereka berhasil mendarat di Malaka dan berhasil menguasai perdagangan di wilayah Malaka.
SPANYOL
Bangsa Spanyol juga merupakan pelopor pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru. Seorang bernama Christophorus Columbus bersama rombongan berhasil menemukan Benua Amerika pada pelayaran pertamanya pada tahun 1492. Keberhasilan Columbus dalam menemukan dunia baru, mendorong para pelaut lain untuk melanjutkan penjelajahan ke samudra timur dan menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Ferdinand Magelhaens disertai oleh seorang kapten kapal yang bernama Yuan Sebastian del Cano. Magelhaens mengambil jalur yang telah dilalui oleh Columbus. Setelah terus berlayar, Magelhaens dan rombongan mendarat di ujung selatan benua Amerika yang kemudian tempat tersebut dinamakan Selat Magelhaens.
Melalui selat ini Magelhaens dan rombongan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik menuju Samudera Pasifik. Setelah sekitar 3 bulan berlayar Magelhaens dan rombongan mendarat di Pulau Guam pada tahun 1521. Kemudian melanjutkan penjelajahannya dan menemukan Kepulauan Massava (Filipina) yang kemudian menyatakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah koloni Spanyol. Karena tindakannya itulah Magelhaens dan rombongan mendapatkan perlawanan dari rakyat Mactan dan akhirnya Magelhaens terbunuh dalam peperangan tersebut.
Rombongan yang selamat dalam pertempuran tersebut melarikan diri dan kemudian oleh del Cano dipimpin bergerak ke arah selatan dan menemukan Kepulauan Maluku. Di Maluku mereka memenuhi kapal dengan rempah-rempah kemudian kembali ke Spanyol lagi melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
BELANDA
Melalui selat ini Magelhaens dan rombongan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik menuju Samudera Pasifik. Setelah sekitar 3 bulan berlayar Magelhaens dan rombongan mendarat di Pulau Guam pada tahun 1521. Kemudian melanjutkan penjelajahannya dan menemukan Kepulauan Massava (Filipina) yang kemudian menyatakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah koloni Spanyol. Karena tindakannya itulah Magelhaens dan rombongan mendapatkan perlawanan dari rakyat Mactan dan akhirnya Magelhaens terbunuh dalam peperangan tersebut.
Rombongan yang selamat dalam pertempuran tersebut melarikan diri dan kemudian oleh del Cano dipimpin bergerak ke arah selatan dan menemukan Kepulauan Maluku. Di Maluku mereka memenuhi kapal dengan rempah-rempah kemudian kembali ke Spanyol lagi melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
BELANDA
Mendengar keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah penghasil rempah-rempah, pada tahun 1594 Barents mencoba berlayar ke dunia timur. Namun Barents tidak begitu mengenal medan sehingga ia gagal melanjutkan perjalanan karena kapalnya terjepit es. Ia berusaha untuk kembali ke negaranya namun di tengah perjalanan ia meninggal.
Pada tahun 1595 pelaut Belanda yang lain yaitu Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran. Cornelis de Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa dilewati pelaut-pelaut Portugis. Hingga pada tahun 1596 Cornelis de Houtman dan armadanya berhasil mendarat di Kepualaun Nusantara yaitu di Banten. Awalnya orang-orang Banten menerima baik Cornelis dan rombongan karena niatnya untuk berdagang. Namun semakin lama mereka semakin memaksakan kehendaknya dan hal itu dirasa tidak baik oleh masyarakat Banten. Karena hal tersebut Cornelis dan rombongan diusir dari Banten dan kembali lagi ke Belanda.
Ekspedisi selanjutnya dilakukan pada tahun 1598 yang dipimpin oleh Van Heemskerck yang juga mendarat di Banten. Van Heemskerck bersikap lebih hati-hati sehingga diterima rakyat Banten lagi. Selama ia di Banten, armada-armada yang lain berdatangan ke Indonesia dan berlayar ke arah timur dan singgah di Tuban kemudian di Maluku. Di bawah pimpinan Jacob Van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun 1599. Pelayaran dan perdagangan orang Belanda di Maluku mendapatkan keuntungan yang berlipat, sehingga banyak kapal-kapal tang berlayar menuju Maluku.
INGGRIS
Setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan Maluku, perdagangan rempah-rempah semakin meluas. Dalam waktu singkat Lisabon berhasil menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Dalam keadaan ini, Inggris mendapatkan keuntungan yang tinggi, karena mendapat rempah-rempah secara bebas dan relatif murah di Lisabon. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis, maka Inggris semakin sulit mendapatkan rempah-rempah di pasar Lisabon. Oleh karena itu mereka mulai mencari rempah-rempah ke daerah timur sendiri. Pelayaranpun dimulai hingga pada akhirnya pada tahun 1600 mereka singgah di India dan mendirikan kongsi dagang yang diberi nama EIC (East India Company). Dari India mereka melanjutkan pelayaran dan mendarat di kepulauan Nusantara. Bahkan pada tahun 1811 Inggris dapat menguasai Tanah Hindia.
Metode apa yg dipakai saat mengajarkan materi kedatangan bangsa Barat ke Indonesia serta media pendukung apa yg digunakan sehingga menarik Dan mudah dipahami semua siswa
BalasHapusBanyak pak, misal Everyone Is Teacher Hera, tergantung situasi... Media yang digunakan gambar tokoh penjelajah dan peta penjelajahan samudra..
HapusWow luar biasa semoga bisa makin sukses dalam mengajarkan ips sejarah
HapusMengapa bangsa barat lebih tertarik ke dunia timur daripada ke Amerika. Bukankah dulu Amerika lbh dikenal sg dunia baru bagi mereka, saat terjadi Rev.Perancis Pak?
BalasHapusBermula dari kebutuhan rempah² yg mereka peroleh di India, sampai akhirnya ditemukan produsen asli yaitu bumi nusantara.
BalasHapusJalur pelayaran ke timur lebih aman dibandingkan dengan ke barat, menyeberangi samudra hindia lebih aman terhadap ancaman badai besar.
Terima kasih penjelasan sejarahnya mas..
BalasHapusJAS MERAH {JANGAN MELUPAKAN SEJARAH}